A-SU-dahLah

Mungkin nanti akan menjadi lebih jelas, kenapa Tuhan menyisipkan semua skenario ini. Dia yang datang kemudian pergi, kemudian datang lagi, kemudian pergi lagi. Lelah. Jangan mengira aku akan kembali balik arah. Cukup sudah tak ada lagi maaf atas segala salah. Dia yang datang, aku menolak, dia berjuang, aku datang, aku berpaling, dia bergeming, aku mencoba pergi, dia berlari, aku tak kuasa lagi, dan kami kembali. Mereka adalah “dua” dari “empat” AhSUdahlah.

Posting Komentar

0 Komentar