Tuhan…
Benar aku mencintainya.
Kurang lebih 8 bulan.
Dan aku menyimpannya seorang diri. Waktu bergulir begitu lambannya seiring
dengan langkah gontaiku setiap hari setiap detik memanggul namanya disegala
aktifitasku.
Sejenakpun aku tak
pernah melepaskan namanya dalam ingatanku.
Tuhan…
Mencintai seorang diri
memang tak enak ya?!
Walaupun aku pernah
mengalaminya beberapa tahun lalu, tapi yang ini benar2 beda.
Malaikatku “yg ini”
dengan sekejap bisa membuatku lupa akan cinta lama yg aku pendam bertahun2 sebelumnya.
Ya, cinta yang
sebelumnya aku berfikir bahwa tak akan ada cinta lain yang lebih dalam dari
pada cintaku yang berumur 4 tahun itu.
Sempat aq mencoba untuk
menjalin satu ikatan dengan laki-laki baru, yg kemudian bisa aku jalani dan aku
nikmati. Tapi seiring waktu, aku seolah tersadar bahwa aku tidak boleh
membohongi diriku sendiri. Aku sudah tak nyaman, kemudian aku harus berpisah.
Setelah hampir 10 bulan aku mencoba untuk bertahan. Tapi pertahananku bobol
sudah. Ketidak cocokan antara kami kian kentara, juga aku yang selama menjalin
masih saja mengingat cinta lamaku yang itu.
Tapi seketika itu.
Tiba2 malaikat datang ditengah renggangku dengan pacarku. Jujur aku sangat
nyaman, walaupun perhatianku tidak serta merta langsung tertuju padanya, karena
disaat yang berdekatan aku sempat kembali akur dengan kekasihku itu. Komunikasi
dengan sang malaikatpun terjalin sangat baik. Terutama melalui facebook.
Biasanya obrolan demi obrolan dia yang memulainya kemudian berlanjut menjadi
obrolan-obrolan yang seru. Salah satunya yang berkesan adalah, malaikat itu
mengingatkan kembali aku yang dulu sangat sayang dengan kucing. Malaikat itu
pecinta kucing. Obrolan kami selalu seru jika sedang berbicara tentang kucing.
Tapi sebenarnya ada obrolan-obrolan lain yang membuatku kangen setengah mati.
Kangen kedekatan2 kami masa itu, yang tidak perlu aku ceritakan disini.
Walaupun komunikasi intens kami hanya berlangsung kurang lebih 2 bulan saja. Sampai
aku benar2 putus dengan kekasihku. Dan dalam waktu yang nyaris bersamaan, aku
tersadar bahwa malaikatku juga mulai menjauh…
Dan dari dua bulan
itulah aku baru merasa kehilangan malaikatku. Tak ada pesan di kotak pesan
facebook. Tak ada sapaan di kolom comment atau like, tak ada lagi poke.
Dan aku tersadar bahwa
aku mulai menyayangi dia saat dia pergi menjauh. Dan lagi2 aku mnyesal. Dia..
malaikatku yang sempat menjalin kedekatan singkat dengan ku, entah mengapa aku
sangat yakin bahwa dia adalah jodohku.
Entah apa dosaku hingga
mengalami hal ini 2 kali dalam hidupku.
Hanya malaikatku yang
bisa menghapuskan nama juga memori tentang cinta lamaku yang sempat aku simpan
4 tahun dihatiku, laki-laki yang kukira tidak bisa kulupakan sekalipun sudah
dua kali aku menjalin hubungan dengan 2 laki-laki lain. Hanya dia malaikatku
yang bisa membuatku yakin bahwa sosok seperti dial ah yang selama ini aku cari.
Dia adalah 1 paket paling sempurna menurutku. Walaupun ada beberapa hal yang
tidak aku sukai darinya, tapi amat besar keinginanku untuk menerima dirinya
dengan apa adanya.
Kamarku, 13.10.2012/
19:11 wib
DaMn_White
0 Komentar