apa adanya saja. gk mau sok pintar, gk mau sok puitis atau menjelma jd seorang pujangga. ini, untuk kamu yg dulu kupanggil Panda

Dan…akhirnya kau datang lagi. Menghampiriku yang tak mau lagi mengingatmu. Ditengah keinginan kokohku melenyapkan namamu dihidupku.
Kini bukan saatnya mengingat apa yang dulu pernah terjadi. Yang sudah terjadi, biarlah pergi. Karena memang waktu tak bisa diseret mundur kembali.
Apapun bahagia kita kita, apapun masa-masa buruk kita saat lampau biarlah menguap keatas langit, kemudian lenyap tersapu angin.
Ini keputusanku. Ini mauku. Dan menurutku paling baik. Hanya ini yang membuat kita tidak termakan rasa ego yang hanya memaksa amarah menyeruak membuncah dalam diri kita.
Sungguh, bukan jahat maksudku. Ini yang terbaik. Inilah jalan yang harus kita pilih.
Sebelumnya telah berkali-kali kita membangun pondasi namun kembali terus runtuh seiring rasa percaya yang makin terkikis hari demi hari, bulan demi bulan.
Demi Tuhan, telah beruntai doaku meminta yang terbaik untuk kita. Dan ini jawaban-Nya ku kira. Rasaku menghilang. Dan semakin kuat yakinku tak mau mengikat takdirmu dari Tuhan untuk mendapat sosok yang jauh lebih baik dariku.
Pergilah…tenanglah…

Posting Komentar

0 Komentar